Sabtu, 06 September 2014

MAKALAH MENSYUKURI NIKMAT ALLAH,SWT.



assalamualaikum wr. wb
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Nikmat yang dianugerahkan Allah kepada manusia, merupakan pemberian yang terus menerus, dengan bermacam-macam bentuk lahir dan batin. Hanya manusia sajalah yang kurang pandai memelihara nikmat, sehingga ia merasa seolah-olah belum diberikan sesuatupun oleh Allah. Disebabkan ia tidak bersyukur kepada Allah dan tidak merasakan bahwa Allah telah memberi kepadanya sangat banyak dari permintannya.
Nikmat yang sangat besar bagi manusia adalah nikmat iman. Termasuk orang yang menyia-nyiakan nikmat Allah adalah orang yang menggunakan nikmat Allah tidak pada tempatnya, atau menggunakan nikmat Allah untuk kemaksiatan. Termasuk sifat yang angkuh terhadap Allah Swt jika ia merasa bahwa semua yang ada padanya adalah karena kepandaian dan keistimewaan diri manusia itu sendiri. Perasaan seperti ini memudarkan Tauhid dari dalam jiwanya. Oleh karena itu, kita sebagai makhluk Allah yang senantiasa mengharapkan keridhoan-Nya diharapkan diberi kesadaran dalam mensyukuri nikmat yang sungguh besar yang telah Allah berikan kepada kita.
Bahwasanya Allah menganjurkan kepada makhluknya untuk mensyukuri nikmat yang diberikan, yaitu dengan satu hal yang mungkin kadang manusia sendiri lupa apa yang menjadi kewajiban kita sebagai makhluk Allah, yaitu dengan menjalankan apa yang sudah ditetapkan seperti; Perintah untuk menjalankan shalat yang sudah ditentukan dalam Al-Qur’an dan Hadist, Puasa, Zakat dan lain sebagainya.
B.     Rumusan Masalah
1.      Makna Bersyukur kepada Allah.
 

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Bersyukur kepada Allah pada hakikatnya adalah mengakui bahwasannya segala kenikmatan yang ada pada diri kita dan semua makhluk ciptaanNya adalah berasal dari Allah Ta'ala. Dalam bahasa mudahnya bersyukur adalah berterima kasih. Kita seringkali berterima kasih kepada sesama manusia, tetapi melupakan satu hal yang justru harus kita lakukan yaitu mensyukuri nikmat Allah yang ada pada diri kita semuanya.

dalam agama pengertian bersyukur bahwa syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya. Dengan melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat. Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. Melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah". Ini adalah pengertian syukur menurut Ibnul Qayyim. Dan 3 hal di atas adalah cara mensyukuri nikmat Allah atas diri kita.

Lawan dari syukur adalah kufur nikmat, yaitu enggan atau tidak mau untuk menyadari atau bahkan mengingkari bahwa nikmat yang ia dapatkan adalah dari Allah Ta’ala. Kita berlindung kepada Allah dari sifat kufur nikmat ini aamiin. Bila kita pandai dalam mensyukuri nikmat Allah maka hal ini akan mendatangkan nikmat-nikmat Allah lainnya.
B.     tanda-tanda orang yang bersyukur
a.       Mengakui, memahami, serta menyadari bahwa Allah-lah yang telah memberikan nikmat. Pengertiannya di sini adalah bahwa segala nikmat pada dasarnya Allah yang memberikan kepada kita. Manusia adalah juga merupakan perantara dari Pemberi Nikmat yang sesungguhnya yaitu Allah. Orang yang bersyukur senantiasa menisbatkan setiap nikmat yang didapatnya kepada Allah Ta’ala, bukan kepada makhluk atau pun lainnya.
b.      Orang bersyukur akan menunjukkan dalam bentuk ketaatan kepada Allah. Jadi tanda mensyukuri nikmat Allah adalah menggunakan nikmat tersebut dengan beribadah dan taat menjalankan ajaran agama. Keanehan bila orang mengakui nikmat Allah, tetapi tidak mau menjalankan ajaran agama seperti halnya sholat, enggan belajar agama dan sejenisnya.
C.    Bentuk atau wujud rasa syukur itu dapat dilakukan antara lain dengan beberapa cara :
1. Bersyukur dengan hati dan perasaan
2. Bersyukur dengan lisan
3. Bersyukur dengan perbuatan
4. Bersyukur dengan harta benda

Dengan mensyukuri nikmat Allah SWT manusia akan mendapat berkah dan karunia yang lebih banyak lagi dariNYA, sebagaimana QS Ad-Dhuha ayat 11 : "Dan terhadap Nikmat Tuhanmua, maka hendaklah kamu menyebutNYA (dengan bersyukur)".Demikian pula QS. Ar-Rahman berkali-kali menyebutkan : "maka Nikmat Rabb yang manalagi yang kamu dustakan". Bila masih ada Pertanyaan tentang adanya keraguan kita untuk tidak mensyukuri nikmat Allah, baiknya anda berhenti sejenak dari kesibukan dunia untuk menyadari segeralah bersyukur. Semoga Allah senantiasa meridhoi langkah hidup kita semua

D.    cara mensyukuri nikmat Allah:
A.    Mensyukuri nikmat Allah dengan melalui hati. Cara bersyukur kepada Allah dengan hati ini maksudnya adalah dengan mengakui, mengimani dan meyakini bahwa segala bentuk kenikmatan ini datangnya hanya dari Allah SWT semata.
B.     Mensyukuri nikmat Allah dengan melalui lisan kita. Caranya adalah dengan kita memperbanyak ucapan alhamdulillah (segala puji milik Allah) wasysyukru lillah (dan segala bentuk syukur juga milik Allah).
C.     Mensyukuri nikmat Allah dengan perbuatan kita. Yaitu perbuatan dalam bentuk ketaatan kita menjalankan segala apa yang diperintah dan menjauhi segala apa yang dilarangNya. PerintahNya termasuk segala hal yang yang berhubungan dalam rangka menunaikan perintah-perintah Allah, baik perintah itu yang bersifat wajib, sunnah maupun mubah.
Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk senantisa mensukuri nikmat yang telah diberikanNya dan menggunakan nikmat tersebut dalam rangka mencari keridhoan Allah yang diwujudkan dalam bentuk ketaatan kita

E.         Kajian Tentang Nikmat Allah dan Cara Mensyukurinya
Sungguh betapa besar dan banyak nikmat yang telah dikaruniakan Allah kepada kita. Setiap hari silih berganti kita merasakan satu nikmat kemudian beralih kepada nikmat yang lain. Di mana kita terkadang tidak membayangkan sebelumnya akan terjadi dan mendapatkannya. Sangat besar dan banyak karena tidak bisa untuk dibatasi atau dihitung dengan alat secanggih apapun di masa kini.
Semua ini tentunya mengundang kita untuk menyimpulkan betapa besar karunia dan kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya. Dalam realita kehidupan, kita menemukan keadaan yang memprihatinkan. Yaitu mayoritas manusia dalam keingkaran dan kekufuran kepada Pemberi Nikmat. Puncaknya adalah menyamakan pemberi nikmat dengan makhluk, yang keadaan makhluk itu sendiri sangat butuh kepada Allah.
Syukur berarti ucapan sikap, dan perbuatan terimakasih kepada allah swt, dan penggakuan yang tulus atas nikmat dan karunia yang diberikannya. Nikmat yang diberikan sangat banyak dan bentuknya bermacam2,  disetiap detik yang dilalui maninusia tidak pernah lepas dari nikmat allah, nikmatnya sanggat besar. Sehingga mausia tidak akan dapat menghitungnya.

F.          Hakikat bersyukur
Manusia adalah makhluk  ALLAH SWT yang diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya dan diciptakan  untuk menyembah hanya kepada-Nya seraya bersyukur atas hidup untuk mencapai kedudukan yang tertinggi di akhirat kelak. Jika kita fikir dahulunya kita tercipta dengan ilmu pengetahuan yang sedikit dan hanya bisa sedikit berbuat, kini kita memiliki banyak ilmu pengetahuan serta nikmat yang banyak. Lantas bagaimana kita tidak bersyukur? Sementara balasan yang dijanjikan ALLAH SWT apabila hambanya mensyukuri nikmat-Nya, adalah kenikmaatannya akan ditambah dan dilipat gandakan nikmat–nikmatnya yang lain. Sebagaimana ALLAH SWT berfirman  dalam (Q.S. Ibrahim : 7) yang berbunyi:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya :Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (Qs. Ibrahim:7)
Nikmat  atau rezeki yang diterima adalah barokah Allah SWT, meskipun hanya kecil dan sedikit tetapi cukup dan menentramkan hati. Karena orang yang selalu bersyukur akan diberikan keidupan terasa menjadi tentram, damai, tenang, dan bahagia serta terhindar dari fitnah dan azab dunia serta akhirat
G.    Hadits Tentang Nikmat Allah dan Cara Mensyukurinya
      Hadits Tentang Cara Mensyukuri Nikmat
a.       Teks Hadits
وحَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، ح وَحَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ، حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، ح وَحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ - وَاللَّفْظُ لَهُ - حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، وَوَكِيعٌ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ، فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ[15]

b.      Terjemah Hadits
Rasulullah saw. bersabda lihatlah kepada orang yang lebih rendah dari pada kamu dan janganlah kamu melihat orang yang di atasmu. Maka hal itu lebih baik untuk tidak meremehkan nikmat Allah atasmu. (Muutafaq ‘Alaih)[1][10]
c.       Penjelasan Hadits
Dalam hadits di atas, nabi menyuruh kaum muslimin agar memandang orang memandang orang yang berada di bawah mereka, baik mengenai bentuk dan rupa tubuhnya, kesehatan dan kesejahteraannya, harta dan kekayaannya maupun yang lain-lainnya. Dengan cara demikian, mereka akan merasa beruntung dan lebih baik keadaan mereka dibandingkan dengan yang dibawah standar nasib mereka. Sebaliknya nabi saw. melarang kaum muslimin memandang orang yang di atas mereka sebab dapat menimbulkan rasa kecil hati dan rendah diri dan bahkan bukan mustahil dapat menimbulkan rasa kecewa, menyesal diri dan mungkin timbul persangkaan yang buruk kepada Allah swt. bahwa Dia tidak memperhatikan keadaan dirinya atau pilih kasih dalam pemberian nikmat. Kaum muslimin dibenarkan melihat orang yang lebih tinggi derajatnya, khusus dalam masalah ketaatan kenjalankan agama (dalam hal kebaikan yang bernilai agama) atau dalam menuntut ilmu pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan yang bernilai agama.  



H.    Dalil Syukur Nikmat
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim


I.      Kisah Orang Yang Mensyukuri dan Tidak Mensyukuri Nikmat Allah
Kisah Orang Yang Mensyukuri dan Tidak Mensyukuri Nikmat Allah,

Ada tiga orang Bani Israil yang telah diuji oleh Allah SWT. Ketiga orang tersebut masing - masing menderita penyakit, ada yang menderita penyakit kusta, ada yang menderita penyakit gundul (tidak berambut), dan yang terakhir menderita penyakit buta.
Ketika itu Allah mengutus malaikat untuk menemui mereka.
Pertama, malaikat bertanya kepada orang yang sakit kusta, "Apa yang engkau inginkan?"
"Aku ingin rupa yang bagus dan kulit yang halus, sehingga orang tidak jijik kepadaku", jawab orang yang berpenyakit kusta.
Malaikat mengusap tubuh orang itu. seketika lenyaplah penyakit yang menjijikkan dari tubuh orang itu. Malaikat bertanya lagi, "harta apa yang engkau inginkan?"
"unta", jawab orang itu. Lalu diberi unta yang sedang mengandung kepada orang itu.

Selanjutnya malaikat bertanya kepada orang yang berpenyakit gundul, "Apa yang engkau inginkan?"
"Rambut", jawab orang gundul itu. Malaikat menyapu kepala orang itu. seketika tumbuhlah rambut di kepala orang yang gundul itu. Malaikat bertanya pula, "harta apa yang engkau inginkan?" "Aku menginginkan sapi", jawab orang itu. Maka diberikan kepada orang itu seekor sapi yang sedang mengandung.

Setelah itu malaikat datang kepada orang yang buta dan bertanya, "Apa yang engkau inginkan?"
Orang buta itu menjawab, "Saya ingin melihat kembali."
Malaikat pun mengusap muka orang buta itu. seketika itu pula orang buta itu dapat melihat kembali. Kemudian malaikat bertanya lagi, "Harta apa yang engkau inginkan?" "Kambing", jawab orang itu, Maka diberi kepada orang itu seekor kambing yang sedang mengandung.

Beberapa tahun kemudian unta, sapi, dan kambing yang telah diberikan kepada orang miskin yang sakit kusta, gundul, dan buta telah berkembang biak. Dari hari kehari binatang ternak itu selalu bertambah. Orang yang semula berpenyakit kusta, sekarang telah menjadi orang kaya yang memiliki peternakan unta. Orang yang semula berpenyakit gundul, telah menjadi seorang peternak sapi yang kaya raya. Sedangkan orang yang semula buta telah menjadi peternak kambing yang sukses.

Pada suatu hari datanglah seorang malaikat yang menjelma menjadi orang yang berpenyakit kusta. malaikat itu berkata, "Tuan saya ini orang miskin yang kehabisan bekal di jalan. Tolonglah saya, tuan...!! Berikanlah saya bekal untuk melanjutkan perjalanan!" Orang kaya yang dulunya berpenyakit kusta itu menjawab, "Maaf saya sedang tidak bisa membantu, saya sedang banyak utang." Malaikat itu berkata pula, "Rasa-rasanya saya pernah kenal tuan. Bukankah dulu tuan orang miskin yang berpenyakit kusta menjijikkan?" Orang itu menyangkal, "Tidak! itu tidak benar! Harta ini semata-mata dari ayah dan kakekku." Malaikat pun berkata, "Apabila tuan berdusta, semoga Allah menjadikan tuan seperti semula."

Setelah itu malaikat mendatangi orang kaya yang dulunya orang miskin yang berpenyakit gundul. Kepadanya malaikat berpura - pura memohon bantuan sebagaimana dikatakan kepada orang kaya yang pertama tadi. Jawaban yang diterima malaikat, sama dengan orang yang pertama, yaitu penolakan dan ingkar. Malaikat pun berkata, "Apabila tuan berdusta dan ingkar, semoga Allah menjadikan tuan seperti keadaan tuan semula."

Terakhir, malaikat datang kepada orang kaya yang dulunya ia miskin dan menderita penyakit buta. malaikat pun mengutarakan maksudnya sebagaimana diutarakan kepada orang kaya yang pertama dan kedua. Orang yang dulunya buta menjawab, "Betul, dulunya saya ini buta, kemudian Allah mengembalikan penglihatan saya. Untuk itu saya bersyukur kepada Allah. Ambillah harta saya ini sekehendakmu. Sisakanlah untuk saya sekehendakmu pula. Saya ikhlas memberikannya." Malaikat berkata, "Peliharalah hartamu, saya tidak akan mengambilnya. Saya hanya menguji. Ternyata kamu lulus ujian ini. dengan demikian kamu diridhai Allah dan kedua temanmu dibenci-Nya."

Demikianlah kisah tiga orang yang sama - sama menderita, sama-sama berjanji akan berbuat baik manakala penderitaannya sudah berganti dengan kesenangan. Akan tetapi, ternyata yang dua orang tidak bersyukur terhadap nikmat yang diberikan Allah. Allah membenci kedua orang yang ingkar atau kufur nikmat itu dan mengembalikannya seperti keadaan semula. Sebaliknya, orang yang mensyukuri nikmat Allah akan mendapat Ridha-Nya dan ditambahkan rizkinya.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan 
Bersyukur berarti kita mensyukuri apa yang diberikan ALLAH SWT kepada kita dengan kekuatan iman dan meyakini bahwa segala sesuatu tidak ada yang sia- sia. Kita dapat mensyukuri nikmat dengan cara berdzikir, dengan lisan kita dapat mengucapkan alhamdulilla, dengan hati yaitu meyakini bahwa segala bentuk nikmat & berkah datangnya semata hanya dari ALLAH SWT dan kita dapat mensyukuri nikmat ALLAH SWT dengan perbuatan kita dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Segala bentuk syukur kita merupakan rasa terimakasih kita kepada ALLAH SWT,  dan manusia yang tidak mau bersyukur  maka ia akan rugi karena ALLAH SWT tidak membutuhkan rasa syukurpun dia tidak akan dirugikan yang pada dasarnya ALLAH SWT maha kaya akan sesuatu melainkan orang yang bersyukur ia mensyukuri untuk dirinya sendiri.

  




[1][10] صحيح مسلم (4/ 2275)

Rabu, 03 September 2014

Komunikasi Data dan Jaringan Komputer


 Komunikasi data adalah proses pengiriman informasi diantara dua titik menggunakan kode biner melewati saluran transmisi dan peralatan switching dapat terjadi antara komputer dengan komputer, komputer dengan terminal atau komputer dengan peralatan. Komunikasi data merupakan gabungan dari teknik telekomunikasi dengan teknik pengolahan data. Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Adapun tujuan dari komunikasi data adalah sebagai berikut :

Memunkinkan pengiriman data dalam jumalh besar efisien, tanpa kesalahan dan ekomis dari suatu tempat ketempat yang lain.
Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan perlatan pendukung dari jarak jauh (remote computer use).
Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupu sentralisasi.
Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai mcam sistem komputer.
Mengurangi waktu untuk pengelolaan data.
Mendapatkan da langsung dari sumbernya.
Mempercepat penyebarluasan informasi.
Model Komunikasi Data
Komunikasi data berkaitan dengan pertukaran data diantara dua perangkat yang terhubuang secara langsung yang memungkinkan adanya pertukaran data antar kedua pihak.gambar 2.1 menggambarkan proses komunikasi data.
Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Source (sumber) : Alat ini membangkitkan data sehingga dapat ditransmisikan, contoh telepon, Personal Computer (PC)
Transmitter (pengirim): Biasanya data yang dibangkitkan dari sister sumber tidak ditransmisikansecara langsung dalam bentuk aslinya. Sebuah transmitter cukup memindah dan menandai informasi dengan cara yang sama seperti sinyal-sinyal elektromagnetik yang dapat ditransmisikan melewati beberapa sistem transmisi berurutan.
Sistem transmisi : Berupa jalur transmisi tunggal (single transmission)atau jarinagn komplek(complex network)yang menghubungkan antara sumber dengan tujuan (destination).
Tujuan (destination) : menangkap data yang dihasilkan oleh receiver
Jaringan Komunikasi Data
Jaringan komunikasi dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbentuk dari interkoneksi fasilitas-fasilitas yang dirancang untuk membawa trafik dari beragam sumber telekomunikasi.
Suatu jaringan terdiri dari link dan node. Istilah node digunakan untuk merepresentasikan sentral, junction atau keduanya. Istilah link digunakan untuk merepresentasikan kabel, peralatan transmisi, dan sebagainya. Sedangkan trafik adalah informasi yang terdapat di dalam jaringan, yang mengalir melalui link dan node.
Suatu jaringan komunikasi merupakan sumber daya yang dapat dipakai secara bersamaan (shared) oleh sejumlah end user untuk berkomunikasi dengan user lain yang likasinya berjauhan. Tidak semua user menggunakan jaringan pada waktu yang bersamaan, oleh karena itu merupakan suatu hal yang logis apabila sumber daya jaringanyang sangat penting ini dipakai bersama-sama. Penggunaan sumber daya secara bersamaan ini melahirkan konsep sentral.

Berikut beberapa tipe jaringan Komunikasi: Komunikasi Data dan Jaringan Komputer

a. LAN (Local Area Network)
 LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada di dalam suatu area yang kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antar komputer yang dihubungkan bias mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN biasnya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps sampi 100 Mbps. LAN menjadi populer karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya yang dapat digunakan itu misalnya suatu mainframe, file server, printer, dan sebagainya.

b. MAN (Metropolitan Area Network)
MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.

c. WAN (Wide Area Network)

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas,seperti hubungan dari suatu kota ke kota yang lain didalm suatu Negara. Cakupan WAN bias meliputi 100 km sampai 1.000 km, dan kecepatan antar kota bias bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya untuk peralatan untuk transmisi sangat tinggi,dan biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan public.

d. GAN (Global Area Network) GAN merupakan suatau jarinagn yang menghubungkan Negara-negara diseluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai dengan 100 Gbps dan cakupannya mencakupi ribuan kilometer.